Jumat, 23 November 2012

liFe....

dikala suatu senja matahari menyapa...iringan kicau burung pagi yang begembira....teringat sejuta kenangan dalam fikiran yang selalu berharap agar bisa untuk terulang kembali....
kenangan itu mungkin hanya bisa disebut sebagai angin yang berlalu saja...kenapa tidak,, hanya sebuah kesempetan dimana kejadian tersebut juga tidak bisa terulang untuk kedua kalinya..di tempat yang sama..di sa'at" yang sama,dan juga dengan orang" yang sama pula...toh kenangan itu ada banyak..kenangan buruk,,bahagaia,senang,sedih,dan lain sebagainya...namun pernahkah terlintas untuk bisa mengambil sebuah hikmah dari kenangan tersebut..... mungkin hanya satu dari seribu orang yang bisa bertahan menghadapi hirauan hati tersebut...dikala senang,pasti ada rasa bangga yang menyelimuti..namun jika itu kesedihan..pasti akan berbalik dengan sebuah penyesalan... 'Kita diajarkan untuk tidak meneteskan air mata. Untuk meneteskan air mata berarti bahwa tubuh telah dikalahkan oleh emosi. Dan, bagi kita, bahwa tindakan sederhana menangis membuktikan, tanpa pertanyaan, bahwa keberadaan emosi hanyalah beban."
tetap hidup...karna hidup adalah sebuah anugrah yang terindah dimana setiap manusia pasti mendapatkannya... 
Biasanya ketika kita MENENTUKAN sesuatu, pasti tidak jauh-jauh dengan yang namanya PILIHAN. Walaupun pilihan gak selalu ada ketika kita harus menentukan sesuatu.
Banyak orang bilang :”aku benci kalau disuruh milih” atau “aku ga suka kalau aku harus memiliki banyak pilihan untuk memilih”.

Well, LIFE IS CHOICE! Hidup itu memang pilihan, teman. Let’s see, ketika kita lahir atau sebelum kita lahir bahkan ketika seorang ibu mengandung, Allah dan orang tua kita sudah melakukan suatu keputusan untuk menentukan dan memilih diantara pilihan: apakah sudah waktunya kita ada? Atau mungkin belum waktunya ?


Disadari atau tidak, setiap harinya kita dikelilingi oleh hal yang berhubungan dengan Keputusan (,)Menentukan (dan) Pilihan. Misalnya ketika disekolah dan pada jam makan siang: “hm.. hari ini lunch apa ya? Nasi warung, makan mie, atau mungkin bakso aja kali ya? Kan udah lama ga makan bakso” atau pas lagi ditoko aksesoris: “aduh, bingung. Gelang ini bagus sekali. Tapi agak mahal dan aku ga punya baju dg warna senada. Tapi aku juga suka jam warna coklat dg corak pink ini. Pilih yang mana ya?”

See? Well, Mungkin menyadari setiap pilihan yang terjadi setiap harinya bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah bagaimana kita bisa menentukan setiap pilihan dengan bijaksana. Memikirkan segala sesuatunya dengan baik dan benar. Karena bagaimanapun, ketika seseorang menentukan pilihan yang salah, kemungkinan yang terjadi adalah:
1.       Menyesal
2.       Menyalahkan seseorang (atau sesuatu)
3.       Mengira bahwa kesalahan dalam menentukan pilihan adalah sesuatu yang mungkin… wajar.

Terkadang ketika mencoba untuk memutuskan harus menentukan pilihan, banyak orang yang mengabaikan hal-hal seperti mengeliminasi pilihan, menempatkan pikiran yang jernih ketika harus memilih (maksudnya tidak dalam gejolak emosi, terpengaruh atau bahkan panik) dan resiko.
And.. guess what ? You just made a choice and decide to read this.

Nb: tulisan ini merupakan salah satu korban dari ke-dilema-an aku ketika dihadapkan pada pilihan. Terlebih lagi ketika belakangan ini ada orang yang meluncurkan beberapa pertanyaan seperti dibawah ini:

udah SMA y? IPA/IPS?nanti mau kuliah dimana? Ngambil jurusan apa? Di univ mana? Minat atau sekarang lebih tertarik kemana? Pengen study abroad kayak si fulanah dan fulanah? Blablablablabla.. -.-‘(istiqomah-istiqomah!!)

Berikan aku waktu untuk menemukan jati diri, memikirkan segalanya, melihat potensi diri, mengembangkan dan menyesuaikan kemampuan, serta meng-eliminasi beberapa pilihan agar aku tidak salah dalam memilih. Because however… Life is Choice, isn’t it ? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar