Logika cinta tidak sama dengan logika berfikir logis yang biasa kita
rasakan. Cinta ada dalam ruang hati dimana jiwa kita berada menikmati
suasana langit, hembusan angin, warna warni bunga kehidupan dan juga
aliran emosi ketika cinta terjatuh. Arah vektornya dari dalam keluar.
Karena hati punya alat komunikasinya sendiri dengan jiwa jiwa yang lain.
Pernah denger seorang ibu yang terjatuh gelas dari tanganya ketika anak
yang selama sembilan bulan dikandungnya mengalami sesuatu yang
menyedihkan. Hati kita terdindingi oleh logika akal kita. Pintu masuk ke
hati ada dua secara tidak langsung. Melalui dua input mata kita dan dua
input telinga kita. Oleh karena itu apa yang kita dengar dan apa yang
kita lihat akan mempengaruhi warna langit hati. Jika bete dan galau
mudah ko. Ubah apa yang kita lihat dan dengar. Temui orang yang kita
sayang. Beri hadiah dan katakan aku memberikan hadiah ini karena sayang.
Atau bedoa pada Tuhan yang bisa langsung membolak balikan hati manusia.
Untuk bisa sampai pada hati memang tidak perlu logika. Karena logika basisnya pengalaman dari luar kedalam apa yang kita lihat, dan dengar dihubungkan dengan apa yang ada dalam memori jangka panjang. Dipahami oleh hati kita jadilah library. Perpustakaan hati yang kita jadikan hukum untuk menilai diri kita dan orang lain. Oleh karena itu batas sayang dan cinta bisa berbeda satu sama lain diantara kita. Tergantung undang undang yang kita yakini dalam hati. Membersihkan hati atau menjadikan semua nilai hukum hati memiliki nilai kebaikan merupakan pekerjaan panjang yang terus menerus kita lakukan. Sehingga tidak ada lagi kontra antara rasa dan logika. Cinta itu kekuatan kemanusiaan kita yang harus kita muliakan. Jangan dihujat juga dipuja. Karena pengalaman yang tertulis bisa saja tidak klop antara hukum hati dan kejadian natural alami yang memang sepantasnya lumrah terjadi.
Ketika ada orang yang baik yang membaiki kita dengan sentuhanya yang
halus, rendah hati, tanpa pamrih dan berlangsung lama. Cantik indah
serasi dilihat dan manis nyaman adem dirasakan. Pasti akan menjatuhkan
cinta kita. Walau secara logika yang kita fahami dari inputan orang
bahwa orang tersebut tidak level dengan kita, itu hal lain. Karena kita
tidak berdiri sendiri. Kita terikat dengan semua dimensi sosial kita.
Ada tarik menarik kepentingan disana. Orang tua, keluarga, sahabat,
cinta cinta, materi dan semua yang kita anggap penting dalam kehidupan.
Kuncinya satu kejujuran, Karena jujur itu akan memudahkan semua hal.
Pencinta dan yang dicintai. Kejujuran akan menyelamatkan. Dan mendudukan
kita dihadapan cinta sebagai anak manusia yang setara untuk yang saling
memberi, menyayangi agar manusia tetap eksis untuk dilanjutkan antar
generasi. Untuk itulah cinta hadir. Cintalah yang merajut apa yang belum
tersambung. Dan menguatkan apa yang sudah terikat. Kita cukup
memuliakannya dan menyampaikan pesannya kepada orang yang kita cintai
dengan jujur. Kejujuran membuat cinta menjadi begitu indah sekaligus
sederhana.
Untuk bisa sampai pada hati memang tidak perlu logika. Karena logika basisnya pengalaman dari luar kedalam apa yang kita lihat, dan dengar dihubungkan dengan apa yang ada dalam memori jangka panjang. Dipahami oleh hati kita jadilah library. Perpustakaan hati yang kita jadikan hukum untuk menilai diri kita dan orang lain. Oleh karena itu batas sayang dan cinta bisa berbeda satu sama lain diantara kita. Tergantung undang undang yang kita yakini dalam hati. Membersihkan hati atau menjadikan semua nilai hukum hati memiliki nilai kebaikan merupakan pekerjaan panjang yang terus menerus kita lakukan. Sehingga tidak ada lagi kontra antara rasa dan logika. Cinta itu kekuatan kemanusiaan kita yang harus kita muliakan. Jangan dihujat juga dipuja. Karena pengalaman yang tertulis bisa saja tidak klop antara hukum hati dan kejadian natural alami yang memang sepantasnya lumrah terjadi.
Ketika ada orang yang baik yang membaiki kita dengan sentuhanya yang
halus, rendah hati, tanpa pamrih dan berlangsung lama. Cantik indah
serasi dilihat dan manis nyaman adem dirasakan. Pasti akan menjatuhkan
cinta kita. Walau secara logika yang kita fahami dari inputan orang
bahwa orang tersebut tidak level dengan kita, itu hal lain. Karena kita
tidak berdiri sendiri. Kita terikat dengan semua dimensi sosial kita.
Ada tarik menarik kepentingan disana. Orang tua, keluarga, sahabat,
cinta cinta, materi dan semua yang kita anggap penting dalam kehidupan.
Kuncinya satu kejujuran, Karena jujur itu akan memudahkan semua hal.
Pencinta dan yang dicintai. Kejujuran akan menyelamatkan. Dan mendudukan
kita dihadapan cinta sebagai anak manusia yang setara untuk yang saling
memberi, menyayangi agar manusia tetap eksis untuk dilanjutkan antar
generasi. Untuk itulah cinta hadir. Cintalah yang merajut apa yang belum
tersambung. Dan menguatkan apa yang sudah terikat. Kita cukup
memuliakannya dan menyampaikan pesannya kepada orang yang kita cintai
dengan jujur. Kejujuran membuat cinta menjadi begitu indah sekaligus
sederhana.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar